Seberapa sering kenangan usang itu datang menghampirimu? Menyergapmu? Lantas menyekapmu dan membuatmu tidak bisa beranjak. Terus berkubang dalam lingkar kenangan yang acapkali datang satu paket dengan kesedihan, dengan penyeselan.
Kenangan itu datang tiba-tiba, tanpa permisi, tanpa aba-aba. Dia muncul melalui apa saja. Lewat sepenggal lirik lagu, lewat senja yang ungu, lewat aroma hujan yang mencumbu tanah, lewat selembar foto, lewat selengkung senyum, dan yang paling parah lewat tiga kata โhai, apa kabar?โ.
Lantas semua menjadi kelu. Ada rindu yang menggebu. Ada haru yang membiru.
Hari ini pasukan bengal bernama kenangan itu muncul lagi. Mendera setiap sudut ingatan. Nyaris membuat gagu dan terpaku pada satu waktu. Namun saya tak mau kalah dan terkapar disayat kenangan. Saya memilih untuk berdamai dengannya, memilih untuk merayakannya.
Ya, hari ini saya ingin merayakan kenangan.
Merayakan setiap episode hidup yang pernah terlewati, merayakan setiap pertemuan dan perpisahan yang telah dialami, merayakan setiap perjalanan yang telah dilalui. Saya bersukacita karenanya.
Merayakan kenangan adalah cara terbaik untuk berdamai dengan masa lalu. Mari, bersama kita merayakan kenangan. Mari, ingat-ingat semua, kenang-kenang semua. Biar itu tidak menghantui namun menemani. Dan jika semua telah usai, saatnya kembali ke masa kini. Melangkah di setapak baru bersama orang-orang baru (yang pada akhirnya juga akan menjadi kenangan di masa mendatang).
Kenangan, tetaplah tinggal dibelakang. Jangan mendahului.
Jogja, 28 April 2015
ketika satu persatu kenangan melompat-lompat di pikiran
Suka bacanya Sha. Asyik finally kamu nge-blog lagi ๐
Aha, aslinya sih selama ini aku juga ngeblog terus mbak. Cuma pindah domain di ranselhitam.com namun berhubung sering error akhirnya balik lagi nulis di blog ini hehehe.
aku kok belum bisa berdamai dengan kenangan yak, terumata kenangan buruk.
luka di kulit kepala sama hati rasanya dikucuri metanol
ujung ujungnya diam dikala belum ada waktu untuk jalan jalan
Katanya sih berdamai dengan kenangan memerlukan keberanian mas, karena akan bersentuhan dengan hal menyakitkan hehe.
Tapi jika kenangan itu menyakitkan, apakah harus di kenang dan di rayakan? Sakit hati lagi dong. Btw di kenang dan di rayakan itu sama atau beda?
Merayakan itu tanda hati kita semakin membesar dan sudah bisa mengiklaskan semua hal yang menyakitkan. Ah itu hanya istilah kok mas ๐
Kenangan memang akan sulit untuk dilupakan ntah baik atau buruk. Tapi hidup harus berjalan terus dan kenangan hanya tinggal kenangan.
Yupz, kenangan hanya sebagai spion. Boleh lihat sesekali tapi jangan terlalu sering, nanti nabrak.
Tidak ada seorangpun yang bisa membuang kenangannya, membuang masa lalunya.