Payung Teduh dan Nada Keempat yang Hilang
Temaram langit senja menemani perjalanan saya meninggalkan Magetan untuk kembali ke Jogja. Kesiur angin menerbangkan anak rambut saya yang kala itu memilih duduk di sambungan gerbong. Di antara laju kereta yang terus menderu, saya dan Faa berbincang tentang banyak hal. Mulai dari langkah demi langkah yang telah kami tapaki, mimpi-mimpi yang ingin digenapi, hingga perdebatan… Read More Payung Teduh dan Nada Keempat yang Hilang