November*

Hidup bukan tuk berdiam diri, hidup ada tuk kita jalani
Cobaan bukan tuk ditakuti cobaan harus kita hadapi
Bagai mengarungi lautan lepas, menghadapi ombak badai

 

November!
Akhirnya menjejak disini lagi. Setelah diterpa hujan abu vulkanik yang begitu dahsyat pada 2010, setelah diterpa hujan airmata di pemakaman pada 2011, jujur saya gamang memasuki November kali ini. Ketakutan itu datang begitu cepat, merasuki tiap nadi, diam, tanpa suara. Hanya meninggalkan jejak yang semakin menyesakkan di dada. Resah.

November!
Bulan dimana menikmati momen pertambahan atau malah pengurangan usia? Tahun ini mengganjil. Ada banyak hal yang memberat dan membebani. Tuntutan sana sini. Harus menjadi besar, harus menjadi dewasa, harus menjadi berguna, dan sederet harus menjadi lainnya. Mereka memang tak pernah bilang lewat bibir, namun tatapan mereka bicara banyak.

November!
Banyak mimpi belum terbeli, banyak harapan belum terwujud, banyak doa dan sederet pertanyaan belum terjawab. Lantas tertimbun dengan rasa inferior melihat rekan sebaya sudah melenggang pergi sembari menggenggam mimpinya masing-masing.

November!
Tak perlu takut, Aku akan berjalan di sampingmu setiap waktu.
Tak perlu kuatir, Aku akan mencukupi semua yang kamu perlukan, bukan inginkan.
Berserahlah, percayalah! Tak ada satu apapun yang terlalu hancur untuk dipulihkan. Asalkan kau percaya dan berserah sepenuh padaKu! kataNYA.

Dan ya, saya mengamini dan mengimani.
Selamat datang duapuluhlima. Saya siap bertarung melawan dunia! Berkarya, Berdaya, & Berguna! Tak perlu menjadi orang besar, tapi jadilah berguna. Memiliki hidup yang menghidupi.

Terimakasih untuk tiap tawa yang terukir, untuk tiap tangan yang terulur menopang, untuk tiap tepukan menguatkan dipundak, untuk tiap bahu yang tersedia menjadi tumpuan, tiap telinga yang bersedia mendengarkan semua kesah, untuk tiap hal yang tak mampu tersebut satu persatu. Terimakasih telah menjadi akar yang menopang untuk tetap tegak dan tidak limbung. Kalian adalah bintang yang menyinari hidup saya. Terimakasih tak terhingga.

terimakasih kadonya! šŸ™‚

 

Pilih perahu tidaklah mudah, kita tentu tak mau tenggelam
Perahu ini milik kita, naiklah jangan pernah kau turun
Bagai mengarungi lautan lepas, menghadapi ombak badai

 

*catatan yang seharusnya dipublish tanggal 6 kemarin šŸ™‚

Advertisement

5 thoughts on “November*

  1. […] Seperti Gie yang selalu memilih Mandalawangi untuk mengasingkan diri dari hiruk pikuk Jakarta, saya pun kerap menjadikan Nglanggeran sebagai tempat persembunyian dan pelarian dari segala kebosanan yang mengejar. Tak hanya itu, saya dan Ika Maria juga sama-sama pernah menjadikan Nglanggeran sebagai tempat perayaan pergantian usia. […]

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s